Jumat, 22 Maret 2013

Ketika Harus Memilih




Ketika kita didudukan dalam situasi untuk memilih, tentu naluri kemanusiaan kita akan memilih yang terbaik (best of the best). Lalu bagaimana jika justru ketika pilihan tersebut tidak ada yang memenuhi kriteria kita, haruskah kita tinggalkan dan mencari pilihan lain? Bagaimana jika seandainya pilihan tersebut mutlak yang terakhir? Dan bagaimana jika seandainya pilihan tersebut adalah suatu keputusan yang justru berimplikasi terhadap masa depan kita? Bagaimana seandainya jika justru pilihan tersebut adalah ujian dari Allah Swt sebagai wujud dari kasih sayang-Nya terhadap kita?

Banyak cerita di sekeliling kita yang dapat dijadikan bahan renungan tentang makna pilihan, dan buntutnya tentu masalah cinta. Jangan berpikiran sempit dulu tentang cinta itu sendiri. Cinta bukan hanya cinta antara pasangan suami istri (pasutri), atau cinta antara anak dan orang tua, namun juga termaktub cinta kepada suatu barang, misalnya buku dan lainnya. Bahkan ada seseorang yang sangat mencintai idola-nya, entah itu seorang artis atau aktor film.
Lalu, bagaimana jika kita dihadapkan kepada suatu keharusan untuk memilih satu dari dua pilihan yang ada? Sudahkah kita memaknai bahwa pilihan tersebut adalah yang terbaik menurut Allah Swt untuk kita, bukan sebaliknya.
Tapi tunggu dulu, terbaik menurut siapa?
Allah Swt menganugerahi setiap manusia sebuah bonus yang bernama 'akal', mengapa saya katakan 'bonus' karena selain manusia, makhluk lain (hewan dan tumbuhan) tidak dianugerahi hal yang sama. Selain itu, sebagai manusia kita pun dianugerahi 'titel' khalifah (di bumi) oleh Allah Swt.
"Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi". (Faathir:39)
Kembali kepada cerita seorang teman di atas, salahkah dia dengan pilihan hatinya? Salahkah dia ketika meresa kecewa karena pilihannya ternyata jauh dari apa yang dia impikan? Atau ketika dia diberikan pilihan, sudahkah dia memutuskan memilihnya dengan atas nama Allah?

Saya teringat ketika adzan maghrib berkumandang, sebagian kita mungkin sedang asyik menyimak berita demonstrasi di sebuah liputan berita nasional di televisi. Dan pilihan kembali disorongkan kepada diri kita. Mematikan televisi dan langsung berwudhu atau mentolerir diri kita dengan 'pembenaran', tokh beritanya tinggal lima menit, dan terus menonton. Kembali akal pun kita korbankan atas nama 'tinggal lima menit' ketika kita diberikan suatu pilihan di hadapan kita.
Bangun di waktu subuh ketika adzan berkumandang adalah satu pilihan terberat bagi sebagian orang yang lemah iman. Ketika orang lain sudah melangkah menuju surau/masjid di sisi lain kita mungkin masih enggan beranjak dari dalam selimut. Tidak hiraukan seruan dari surau.... ash shalatu khairun minan naum...
****
Cinta kepada orang lain melebihi cinta kepada dari pada orang tua, cinta kepada liputan berita daripada mendirikan sholat maghrib dan cinta kepada kehangatan selimut kita daripada bergegas ke surau adalah suatu pilihan yang diberikan Allah Swt bagi kaum yang berakal. Sudahkah kita termasuk ke dalam orang-orang yang berakal? Sudah pantaskah kita menjadi khafilah di bumi Allah ini?
Marilah kita bersegera sujud memohon ampun kehadirat-Nya atas segala keterlenaan kita dan atas keterbiusan kita akan gemerlap duniawi yang sebenarnya tiada kekal. "Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)." (Al-Baqarah:269)
Lalu, cinta manakah yang akan Anda pilih? Wallaahu'alam bishshowab.


wassalam...

Nurdiani syara^^

Ibu... Oh Ibu Do'aku Selalu Untuk Mu


Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih).

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasa’i dengan sanad yang hasan dari Muawiyah bin Jaa-Himah. "Artinya : Jaa-Himah Radhiyallahu ‘anhu datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, "Ya Rasulullah aku ingin perang dan aku datang kepadamu untuk musyawarah". Kemudian kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Apakah kamu masih mempunyai ibu?". Kata orang ini, "Ibu saya masih hidup". Kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Hendaklah kamu tetap berbakti kepada ibumu karena sesungguhnya surga berada di kedua telapak kaki ibu" [Hadits Riwayat Nasa’i, Hakim 2/104, 4/151, Ahmad 3/329]
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
"Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu katanya, "Seorang yang bernama Juraij sedang mengerjakan ibadah di sebuah sauma (tempat ibadah). Lalu ibunya datang memanggilnya, "Humaid berkata, "Abu Rafi’ pernah menerangkan kepadaku mengenai bagaimana Abu Hurairah meniru gaya ibu Juraij ketika memanggil anaknya, sebagaimana beliau mendapatkannya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu dengan meletakkan tangannya di bagian kepala antara dahi dan telinga serta mengangkat kepalanya, "Hai Juraij ! Aku ibumu, jawablah panggilanku’. Ketika itu perempuan tersebut mendapati anaknya sedang shalat. Dengan keraguan Juraij berkata kepada diri sendiri, ‘Ya Allah, ibuku atau shalatku’. Tetapi Juraij telah memilih untuk meneruskan shalatnya. Tidak berapa lama selepas itu, perempuan itu pergi untuk yang kedua kalinya. Beliau memanggil, ‘Hai Juraij ! Aku ibumu, jawablah panggilanku’. Juraij bertanya lagi kepada diri sendiri, ‘Ya Allah, ibuku atau shalatku’. Tetapi beliau masih lagi memilih untuk meneruskan shalatnya. Oleh karena terlalu kecewa akhirnya perempuan itu berkata, ‘Ya Allah, sesungguhnya Juraij adalah anakku. Aku sudah memanggilnya berulang kali, namun ternyata ia enggan menjawabnya. Ya Allah, janganlah Engkau matikan ia sebelum ia mendapat fitnah yang disebabkan oleh perempuan pelacur’. Pada suatu hari seorang pengembala kambing sedang berteduh di dekat tempat ibadah Juraij yang letaknya jauh terpencil dari orang ramai. Tiba-tiba datang seorang perempuan dari sebuah dusun yang juga sedang berteduh di tempat tersebut. Kemudian keduanya melakukan perbuatan zina, sehingga melahirkan seorang anak. Ketika ditanya oleh orang ramai, ‘Anak dari siapakah ini ?’. Perempuan itu menjawab. ‘Anak dari penghuni tempat ibadah ini’. Lalu orang ramai berduyun-duyun datang kepada Juraij. Mereka membawa besi perajang. Mereka berteriak memanggil Juraij, yang pada waktu itu sedang shalat. Maka sudah tentu Juraij tidak melayani panggilan mereka, akhirnya mereka merobohkan bangunan tempat ibadahnya. Tatkala melihat keadaan itu, Juraij keluar menemui mereka. Mereka berkata kepada Juraij. ‘Tanyalah anak ini’. Juraij tersenyum, kemudian mengusap kepala anak tersebut dan bertanya. ‘Siapakah bapakmu?’. Anak itu tiba-tiba menjawab, ‘Bapakku adalah seorang pengembala kambing’. Setelah mendengar jawaban jujur dari anak tersebut, mereka kelihatan menyesal, lalu berkata. ‘Kami akan mendirikan tempat ibadahmu yang kami robohkan ini dengan emas dan perak’. Juraij berkata, ‘Tidak perlu, biarkan ia menjadi debu seperti asalnya’. Kemudian Juraij meninggalkannya". [Hadits Riwayat Bukhari -Fathul Baari 6/476, dan Muslim 2550 (8)].

IBU

Ibuku.. oh .. ibu...
Betapa ikhlas kau menyayangiku
Jiwamu tulus memeliharaku
Tiada mengharap mengharap balasanku

Ya Allah Tuhanku..
Bukakanlah pintu ampunan-Mu
Curahilah dia dengan rahmat-Mu
Dia merawatku sejak kecilku

Oh ibu.. kini aku jauh darimu
Ingin kuluruh di pangkuanmu...
Rengkuhlah aku dengan doa malammu
Semoga Dia membimbing langkahku

Oh ibu.. kini air mataku berderai
Rindu belai kasih sayangmu
Dengan ketulusan hati yang dalam
Maafkanlah anakmu ini.....

syara sayang Mamak & Bapak...

Kamis, 21 Maret 2013

Pilih Jodoh Bertudung Atau Yang Menutup Aurat?


baby
"Aku tak nak kahwin dengan perempuan yang bertudung!"
"Haa? Kenapa?"
"Aku nak kahwin dengan wanita yang tutup aurat."
Alhamdulillah. Tersenyum hati mendengar jawapan yang serius itu. Tentunya jejaka tersebut seorang yang sangat menjaga diri dan kehidupannya. Pasti dia bukan calang-calang lelaki.
Bayangkanlah, pasangan hidup yang dipilih bukan sekadar bertudung tetapi lengkap menutup aurat. Dalam erti kata lain, dia sedar bahawa urusan perkahwinan bukanlah perkara yang remeh. Hanya insan yang mentaati Allah dan Rasul-Nya sahaja yang terpaut di hati untuk dijadikan permaisuri dalam istana rumah tangga.
Lihatlah di sekeliling kita. Apa yang berlaku dalam masyarakat Islam hari ini? Berapa ramai wanita yang bertudung? Pasti boleh dibilang dengan jari bukan? Tidak ramai. Yang bertudung pula, tidak semua menutup aurat dengan sempurna.
Buktinya? Kita boleh lihat dengan mata kepala kita sendiri. Mereka bertudung tetapi tidak labuh hingga menutupi dada. Pakaian pula ketat, singkat, tipis, malah ada yang berlengan pendek. Jelasnya, mereka hanya bertudung namun dalam masa yang sama tetap mendedahkan aurat.

Hayati kembali perintah Allah ini;
ا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka melabuhkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,maka mereka tidak akan diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[33:59] 
Faktor inilah yang menyebabkan lelaki-lelaki yang beriman sangat memilih dalam soal pemilihan calon isteri. Bagi mukmin yang betul-betul hidup kerana Allah, dia pasti akan berfikir lima enam kali sekiranya diminta untuk memilih wanita yang 'bertudung tapi mendedahkan aurat'. Kemungkinan besar, permintaan wanita itu akan ditolak atau tidak dilayan.
Bagaimana pula dengan wanita yang langsung tidak bertudung? Di mana mereka di hati orang mukmin? Adakah mereka akan menjadi pilihan hati lelaki-lelaki yang bertaqwa? Sudah pasti tidak! Sedangkan yang bertudung pun masih diragukan dan ditolak ke tepi, apatah lagi yang langsung tidak bertudung? Pasti akan dibuang sejauh-jauhnya.
"Cerewet sungguh orang-orang mukmin!"
Ya.. memang cerewet! Hehee..
Pernah membeli makanan di kedai kuih? Mana satu yang menjadi pilihan, kuih yang dibungkus penuh, atau kuih yang dibungkus separuh? Atau yang langsung tidak berbungkus? Saya yakin kita akan memilih yang berbungkus penuh kerana keadaannya dijamin lebih baik dan bersih.
Begitulah juga dengan orang-orang mukmin. Mereka memang sangat memilih dalam hal ini. Bukan apa, kehidupan berumah tangga diwujudkan semata-mata untuk beroleh rahmat daripada Allah agar bahagia di dunia dan di akihirat. Andai tersalah pilih atau memilih mengikut nafsu, maka akan hilanglah bahagia dikemudian hari.
Lagipun Rasulullah SAW pernah berpesan kepada kita semua ;
"Wanita dinikahi kerana empat perkara; kerana hartanya, kerana kedudukannya/ keturunannya, kerana kecantikannya dan kerana agamanya. Maka, pilihlah yang baik agamanya nescaya engkau beruntung."
[Riwayat Bukhari dan Muslim]
Rasulullah SAW ketika ditanya oleh para sahabat mengenai ciri wanita pilihan yang diperlukan oleh suami, Rasulullah SAW menjawab,
" Wanita yang menyenangkannya ketika dilihat. Wanita yang mentaatinya ketika disuruh, wanita yang tidak mengkhianatinya (tidak curang), dan wanita yang tidak mengkhianati hartanya pada perkara yang dibenci."
[Riwayat Abu Daud dan Nasai]
Wanita yang bertudung tetapi masih mendedahkan aurat di khalayak ramai merupakan wanita yang tidak serius menjalankan ketaatan kepada Allah. Wanita sebegini tidak mengamalkan ajaran Islam secara keseluruhan. Lantas bagaimana hendak dipilih menjadi calon isteri?

Cuba fikirkan sejenak..
Sedangkan perintah Allah SWT sanggup diabaikan inikan pula kita sebagai manusia biasa? Sudah pasti dengan mudah akan diingkari bukan? Pada masa itu, jangan hairan sekiranya kebahagiaan itu beransur-ansur hilang. Semuanya atas pilihan kita juga.

"Tapi jodoh sudah ditentukan! Kalau dia ditakdirkan untuk berkahwin dengan orang yang tidak menutup aurat secara sempurna, apa boleh buat.. memilih-milih pun tiada guna."
Ya.. jodoh memang sudah ditentukan oleh Allah. Allah sahajalah yang layak menyatukan hati-hati insan kerana hanya Dia yang mengetahui perihal hati. Kita jangan lupa bahawa jodoh atau ketetapan itu dijalankan dengan penuh keadilan oleh Allah SWT. Allah sesekali tidak akan menzalimi hamba-Nya. Allah tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya.
Lelaki baik yang beriman pasti akan berkahwin dengan perempuan baik yang beriman. Sebaliknya, lelaki yang tidak beriman akan berkahwin dengan perempuan yang tidak beriman juga. Itu janji Allah!
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk lelaki-lelaki yang keji, dan lelaki-lelaki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk lelaki-lelaki yang baik dan lelaki-lelaki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
[24:26] 

Maka, sebagai wanita..
Periksalah diri anda.. Tutuplah aurat dengan sempurna.
Bersungguh-sungguhlah mentaati Allah dan Rasul-Nya.
Usahlah terlalu sibuk memikirkan siapa yang bakal menjadi pasangan hidup kita,
sehingga lupa untuk sibuk memikirkan siapa diri kita di sisi Allah..
Kerana sikap diri kita hari ini menentukan sikap pasangan kita kemudian hari.

9 Mimpi Rasulullah






Daripada Abdul Rahman Bin Samurah ra berkata, Nabi Muhammad saw bersabda:

"Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi-mimpi yang menakjubkan pada malam aku sebelum di Israqkan........"

1. Aku telah melihat seorang dari umatku telah di datang oleh malaikatul maut dengan keadaan yg amat mengerunkan untuk mengambil nyawanya,maka malaikat itu terhalang perbuatannya itu disebabkan oleh KETAATAN DAN KEPATUHANNYA KEPADA KEDUA IBUBAPANYA.

2. Aku melihat seorang dari umatku telah disediakan azab kubur yang amat menyiksakan, diselamatkan oleh berkat WUDUKNYA YANG SEMPURNA.

3. Aku melihat seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan dan iblis-iblis lakhnatullah, maka ia diselamatkan dengan berkat ZIKIRNYA YANG TULUS IKHLAS kepada Allah.

4. Aku melihat bagaimana umatku diseret dengan rantai yang diperbuat daripada api neraka jahanam yang dimasukkan dari mulut dan dikeluarkan rantai tersebut ke duburnya oleh malaikut Ahzab,tetapi SOLATNYA YANG KHUSUK DAN TIDAK MENUNJUK-NUNJUK telah melepaskannya dari seksaan itu.

5. Aku melihat umatku ditimpa dahaga yang amat berat, setiap kali dia mendatangi satu telaga di halang dari meminumnya,ketika itu datanglah pahala PUASANYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT memberi minum hingga ia merasa puas.

6. Aku melihat umatku cuba untuk mendekati kumpulan para nabi yang sedang duduk berkumpulan-kumpulan, setiap kali dia datang dia akan diusir, maka menjelmalah MANDI JUNUB DENGAN RUKUN YANG SEMPURNANYA sambil ke kumpulanku seraya duduk disebelahku.

7. Aku melihat seorang dari umatku berada di dalam keadan gelap gelita di sekelilingnya, sedangkan dia sendiri di dalam keadaan binggung, maka datanglah pahala HAJI DAN UMRAHNYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT lalu mengeluarkannya dari kegelapan kepada tempat yang terang-benderang.

8. Aku melihat umatku cuba berbicara dengan golongan orang mukmin tetapi mereka tidak pun membalas bicaranya,maka menjelmalah SIFAT SILATURRAHIMNYA DAN TIDAK SUKA BERMUSUH-MUSUHAN SESAMA UMATKU lalu menyeru kepada mereka agar menyambut bicaranya,lalu berbicara mereka dengannya.

9. Aku melihat umatku sedang menepis-nepis percikan api ke mukanya, maka segeralah menjelma pahala SEDEKAHNYA YANG IKHLAS KERANA ALLAH SWT lalu menabir muka dan kepalanya dari bahaya api tersebut.

wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakhatuh...

oleh : Nurdiani syara

ku telfon Tuhan dalam tahajjudku




✿.✿ بسم الله الرحمن الرحيم ✿.✿



Semalam, ku telefon Tuhan dalam tahajjudku.

“Tuut, tuut… tuut, tuuut!” Terus diangkat. Dan sebaik sahaja kudengar talian di sebelah sana diangkat, saat itu terus ku luahkan isi hatiku bagai mencurah-curah ke ladang gandum!

“Wahai Yang Maha Agung, aku ini hambaMu. Aku menghubungimu semata-mata ingin mengadu padaMu ya Allah. Wahai Yang Maha Mendengar, aku ingin mengadu kepadaMu bahawa hatiku telah berlubang!”

“Wahai hambaKu. Jika Aku menimpakan suatu musibah ke atas kamu pada badanmu, lalu kamu menerima musibah itu dengan penuh kesabaran, nescaya di hari kiamat Aku malu untuk menegakkan bagimu neraca timbangan atau membuka buku catatan amalmu.” [1]

“Akan tetapi Allah, lubang di hatiku ini sangat menyakitkan. Dan ini juga bukan kemahuanku.”

“Wahai hambaKu, barangkali kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan barangkali kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [2]

“Yang penting lubang di hati ini sangat dalam. Dan aku mohon pertolonganMu, mengapa tidak Engkau tutupkannya saja.”

“Jika sekiranya Aku mahu, nescaya akan Kuberikan kepadamu wahai kekasihKu. Akan tetapi telah tetaplah kata-kataKu: Wahai dunia! Pahitkanlah kehidupan para kekasihKu, janganlah sekali-sekali engkau memaniskannya, kelak engkau akan memfitnahinya.” [3]

“Oh begitu rupanya… Sungguh Maha Penyayang Engkau wahai Tuhanku, melindungi aku daripada fitnah dunia. Maka, sekarang aku memohon agar Engkau memberikan aku kekuatan ya Allah.”

“Sesungguhnya Aku sekali-kali tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” [4]

“Terima kasih Tuhan, bolehkah Engkau selalu mengingatkan aku di saat aku lupa wahai Tuhanku…?”

“Tentu. Sesungguhnya Akulah yang menciptakanmu dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatimu, dan Aku lebih dekat kepadamu daripada urat lehermu sendiri.” [5]

“Tuhanku, aku sangat-sangat berharap Engkau sentiasa ada bersama denganku.”

“Wahai hambaKu, ketahuilah bahawa Aku sentiasa berada dalam sangkaanmu, dan Aku ada bersamamu ketika kamu menyebutKu. Bila kamu menyebut-Ku dalam dirimu, Aku menyebutmu dalam Diri-Ku. Bila kamu menyebut-Ku dalam khalayak ramai, Aku menyebutmu dalam khalayak yang lebih baik daripada itu. Bila kamu mendekat kepada-Ku satu jengkal, Aku mendekat kepadamu satu hasta. Bila kamu mendekat kepada-Ku satu hasta, Aku mendekat kepadamu satu depa. Bila kamu datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, Aku datang kepadamu berlari-lari.” [6]

“Aku ingin menjadi hambaMu yang sebenar-benarnya wahai Tuhanku…”

“Tanda pengenalan hamba-hamba-Ku di hatinya terhadap-Ku ialah dengan menyangka baik terhadap qadar-Ku, tiadalah dikeluh-kesahkannya hukum-hukum-Ku, tiadalah dirasakannya lambat kurnia-Ku dan senantiasa malu berbuat maksiat.” [7]

“Wahai Allah! Sesungguhnya aku bersaksi bahawa tiada Tuhan yang layak disembah selain Allah. Dan aku berjanji akan selalu mengingatiMu lebih daripada segala yang lain.”

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingati Aku.” [8]

SubhanAllah. Alhamdulillah. Allahuakbar. La ilaaha illAllah. La hawla wala quwwata illa billah.

Lalu ku putuskan talian itu kerana ku tahu sebentar lagi akan ku hubungiNya lagi.
Terima kasih Allah.
Yang tak pernah jemu melayan kerenah ku.
Yang lebih dekat kepadaku berbanding urat leherku.
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang terhadap hamba-hambaNya.


Terima kasih ya Allah!

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah: 186)


wassalamu'alakumum....^_^

sumber : blog favorite admin...

kita diciptakan untuk saling menyempurnakan





✿.✿ بسم الله الرحمن الرحيم ✿.✿
Bila kamu telah bertemu dengan seorang INSAN,Yang bagimu telah pasti membawa kebaikan kepada dirimu menyayangimu mengasihimu dan mencintaimu…Mengapa kamu berlengah lagi?..Coba membandingkannya dengan yang lain?
Terlalu mengejar KESEMPURNAAN,Kelak dia akan menjauh hati dan kamu akan kehilangannya apabila dia telah menjadi milik orang lain,Kamu juga yang akan MENYESAL dan tidak ada gunanya lagi karena dia telah menemui cinta sejatinya yang jauh lebih baik darimu dan ketika itu tiba tiada guna lagi ruang dalam hatinya buat mu…
Oleh itu janganlah kita terlalu mengejar KESEMPURNAAN kerana ia bukanlah faktor utama KEBAHAGIAAN yang sempurna sedangkan jika kita memaafkan KEKHILAFAN orang yang kita sayangi dan akur dengan kelemahannya sebagai manusia biasa serta BERSYUKUR dengan apa yang kita sudah MILIKI…
kita akan BAHAGIA,BAHAGIA dan terus BAHAGIA…itu lebih BERMAKNA!!
kita juga tidak sempurna jadi mengapa menghaharapkan insan yang sempurna sedang hakikatnya tiada insan yang sempurna dalam dunia ini… Setiap yang bernama manusia itu mempunyai kelemahan…
Mengapa tidak jika kita bersama mengatatasi kelemahan itu dan memberi peluang kepadanya berubah dan  bersama-sama  berubah ke arah KEBAIKAN…itulah PASANGAN saling melengkapi…
Apa yang utama ialah mencintai ILAHI dengan mencintai Ilahi…pasti ALLAH akan temui kamu dengan seseorang yang mencintai-NYA…
Mencari yang sempurna…SEMPURNAKAH dirimu??.. Tepuk dada tanyalah IMAN…
Bersyukurlah bila telah menemui insan yang ikhlas menyayangi dan menyintai diri ini dengan ikhlas setulus hati apa yang pasti ,kita mengharapkan sebuah cinta yang berlandaskan keimanan… Cinta yang membuat diri merasa semakin dekat pada-NYA syukur di atas segalanya…
Hargailah kekurangannya untuk MENGGAPAI kebahagiaan dan cintailah dia dengan segala kekurangannya untuk menggapai RedhaNya.. Ingatlah…Kesempurnaan Hanya Milik Allah.
wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakhatuh.. ^_^



Sabtu, 09 Maret 2013

Hidup adalah anugerah dan hadiah


Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani
Tidak mungkin hidup ini tiada tujuan. Amat mustahil hidup ini tiada Tuhan. Tahniah! Pada yang diberikan peluang dan kesempatan untuk meneruskan kehidupan. Tatkala cabaran, ujian, serta dugaan menyinggah, kita masih lagi menghadapinya dengan sebaik – baik mungkin. Insyaallah~
Mengimbau kembali sejarah Nabi Adam a.s, Nabi Adam a.s tidak pernah meminta pada Tuhan untuk diciptakan dan dihidupkan. Tetapi kerana ianya kehendak Ilahi, bukan sahaja Nabi Adam a.s yang diciptakan, dihidupkan, malah sekalian makhluk yang berada di langit dan di bumi adalah daripada kehendak Tuhan. Ciptaan Allah SWT.
Binakan satu soalan dengan menggunakan kurniaan akal yang diberi, lalu gunakan pula hati untuk menjawabnya.
Tanyalah diri sendiri!
‘Kenapakah aku diciptakan?’
Bukan ingin mengajak mempersoalkan tugas – tugasan Tuhan. Hakikatnya, persoalan ini adalah untuk membentuk diri, kenali diri, dan mengenali Ilahi. Pastinya, ia bukan satu perkara yang mudah. Tetapi, jangan sesekali cuba memberi alasan ‘aku kalah!’, kerana hidup ini adalah anugerah.
Cuba dan usaha serta jangan lupa pohon dan pintalah kepada-Nya. Itulah adalah tuntutan buat manusia. Sentiasa berharap dan bergantung pada-Nya. Usah sesekali kita cuba – cuba mengetepikan-Nya tatkala hidup kita senang mahupun susah. Sebaik – baiknya sentiasa bersama-Nya tidak kira apa.
Bilamana kita meminta, lalu Tuhan makbulkan permintaan kita.. bersyukurlah. Andai permintaan kita jadi sebaliknya ‘tidak dapat apa yang diinginkan’… bersyukur jugalah. Kerana, itulah hadiah buat kita. Itulah jawapan daripada permohonan kita. Kita tidak dapat apa yang diimpikan, tidak mengapa. Kerana Allah SWT tahu segala – galanya.
Semoga berbahagia. Wallahuaklam~
“Ya Allah sesungguhnya Engkau yang sangat mengetahui terhadap hati ini dan yang sangat mengetahui terhadap niat-niatnya. Kami memohon pada-Mu ya Allah perbetulkan niat-niat hati kami dalam menghadap-Mu. Jadikanlah kami dari kalangan yang Engkau lihat dengan pandangan redha sehingga tiada yang kekal di hati ini melainkan ingin menghadap-Mu. Ya Allah jadikanlah hati-hati kami sentiasa berhubung dengan-Mu, menghadap-Mu, jujur bersama-Mu dan sentiasa menyintai apa yang ada pada-Mu. Dan bukakanlah bagi kami kemenangan disisi-Mu. Wahai yang memuliakan bagi yang meminta dan wahai yang maha memberi bagi mereka yang memberi. Berkatilah bagi kami dan jadikanlah kami dari mereka yang benar menghadap-Mu. Ya Allah jadikanlah keinginan kami adalah Engkau ya Allah dan jadikanlah kehendak kami hanya untuk-Mu dan hanya keredhaan-Mu. Ya Allah jadikanlah kami orang yang berkeinginan pada akhirat dan janganlah jadikan kami orang yang berkeinginan semata-mata dunia, dengan kasih sayang-Mu yang maha mengasihani dari yang mengasihi. Dan selawat serta salam keatas junjunngan Nabi Muhammad SAW serta ahli keluarga dan sahabatnya.”
.


15 tanda kematian mulia




KEMATIAN Micheal Jackson (MJ) mengejutkan dunia. Dunia menangis kerana kehilangan seorang insan seni yang hebat. Begitulah resam dunia akan mengenang selepas ketiadaan seseorang. Lagi banyak jasa yang ditinggalkan lagi ramai orang merasakan kehilangan kita.

Kali ini bukan kita nak bincangkan jasa MJ tetapi kita perkatakan mengenai kematian mengejut. Itu yang patut kita tanya diri kita, bagaimana ketika kita mengakhiri kehidupan kita nanti dalam 'husnul khatimah' ataupun 'su'ul khatimah.' Katanya, kematian MJ masih lagi menjadi teka- teki. Mati ketika yang tiada bekalan dan persediaan adalah amat menakutkan.

Pernahkah kita meminta supaya kita dimatikan dengan penutup yang baik 'husnul khatimah'? Sebenarnya bukan kena minta sahaja tetapi kena buru dan kena cari. Kali ini kita bincangkan tanda-tanda mati husnul khatimah. Antara tanda mati husnul khatimah ialah:
  1.  Mengucapkan kalimah syahadah ketika wafat. Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesiapa yang pada akhir kalimahnya mengucapkan La ilaaha illallah maka ia dimasukkan ke dalam syurga." (Hadis Riwayat Hakim)
     
  2. Ketika wafat dahinya berkeringat. Ini berdasarkan hadis dari Buraidah Ibnul Khasib. Adalah Buraidah dahulu ketika di Khurasan, melihat saudaranya yang tengah sakit, namun didapatinya ia sudah wafat dan terlihat pada jidatnya (dahi) berkeringat, kemudian dia berkata: "Allahu Akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah bersabda: Matinya seorang mukmin adalah dengan berkeringat dahinya." (Hadis Riwayat Ahmad, an-Nasai, at- Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan ath-Thayalusi dari Abdullah bin Mas'ud)
  3. Wafat pada malam Jumaat. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w bermaksud: "Tidaklah seorang Muslim yang wafat pada hari Jumaat atau pada malam Jumaat kecuali pastilah Allah menghindarkannya dari seksa kubur." (Hadis Riwayat Ahmad)
     
  4. Mati syahid di dalam medan perang.
     
  5. Mati dalam peperangan fisabilillah. Rasulullah bersabda, maksudnya: "Apa yang kalian kategorikan sebagai orang yang mati syahid di antara kalian? Mereka menjawab: "Wahai Rasulullah yang kami anggap sebagai orang yang mati syahid adalah siapa saja yang mati terbunuh di jalan Allah. Baginda bersabda: "Kalau begitu umatku yang mati syahid sangatlah sedikit." Kalangan sahabat kembali bertanya: "Kalau begitu siapa sajakah dari mereka yang mati syahid wahai Rasulullah?" Baginda menjawab: "Sesiapa yang terbunuh di jalan Allah, yang mati sedang berjuang di jalan Allah dan yang mati kerana penyakit kolera, yang mati kerana penyakit perut (iaitu disebabkan penyakit yang menyerang perut seperti busung lapar atau sejenisnya), dialah syahid dan orang-orang yang mati tenggelam, dialah syahid."(Hadis riwayat Muslim, Ahmad dan al-Baihaqi)
     
  6. Mati disebabkan penyakit kolera. Mengenai ini banyak hadis Rasulullah s.a.w meriwayatkan antaranya sebagai berikut: Rasulullah bersabda, maksudnya: "Penyakit kolera adalah penyebab mati syahid bagi setiap Muslim." (Hadis riwayat Bukhari, ath-Thayalusi dan Ahmad)
     
  7. Mati kerana tenggelam.
     
  8. Mati kerana tertimpa runtuhan/tanah. Dalil dari dua perkara di atas adalah berdasarkan sabda Rasulullah bermaksud: "Kalangan syuhada itu ada lima; orang yang mati kerana wabak kolera, kerana sakit perut, tenggelam, tertimpa runtuhan bangunan dan syahid berperang di jalan Allah." (Hadis riwayat Imam Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi dan Ahmad)
     
  9. Perempuan yang meninggal kerana melahirkan anak.
     
  10. Mati terbakar.
     
  11. Mati kerana penyakit busung perut. Mengenai kedua perkara ini banyak sekali riwayat dan yang paling masyhur adalah dari Jabir bin Atik secara marfu': "Kalangan syuhada ada tujuh: Mati terbunuh di jalan Allah, kerana penyakit kolera adalah syahid, mati tenggelam adalah syahid, kerana busung lapar adalah syahid, kerana penyakit perut keracunan adalah syahid, kerana terbakar adalah syahid dan yang mati kerana tertimpa runtuhan (bangunan atau tanah gelongsor) adalah syahid serta wanita yang mati ketika hamil adalah syahid." (Hadis riwayat Imam Malik, Abu Daud, an-Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad)
     
  12. Mati kerana penyakit Tubercolosis (TBC). Ini berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w, maksudnya: "Mati di jalan Allah adalah syahid dan perempuan yang mati ketika melahirkan adalah syahid, mati kerana terbakar adalah syahid, mati kerana tenggelam adalah syahid, mati kerana penyakit TBC adalah syahid dan mati kerana penyakit perut adalah syahid." (Hadis riwayat Thabrani) 
     
  13. Mati kerana mempertahankan harta dari perompak. "Sesiapa yang mati kerana mempertahankan hartanya (dalam riwayat lain; Sesiapa menuntut hartanya yang dirampas lalu ia terbunuh) adalah syahid." (Hadis riwayat Bukhari, Muslim, Abu Daud, an-Nasa'i, at- Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
     
  14. Mati dalam membela agama dan jiwa. "Sesiapa mati terbunuh dalam membela hartanya, dia mati syahid; siapa saja yang mati dalam membela keluarganya, dia mati syahid; sesiapa mati dalam membela agama (keyakinannya), dia mati syahid dan siapa saja yang mati mempertahankan darah (jiwanya) dia syahid."
     
  15. Mati dalam berjaga-jaga (waspada) di jalan Allah. Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Berjaga-jaga (waspada) di jalan Allah sehari semalam adalah lebih baik daripada berpuasa selama sebulan dengan mendirikan (solat) pada malam harinya. Apabila dia mati, mengalirkan pahala amalannya yang dahulu dilakukannya dan juga rezekinya serta aman dari seksa kubur (fitnah kubur)."
Orang yang meninggal ketika mengerjakan amal soleh. Semoga kematian kita dalam husnul khatiimah


semoga bermanfaat... salam penulis... ^_^