assalamualaikum wr.wb..
bismillahirrahmanirrahiim...
dalam hal ini saya mencari dan mengambil kesempatan ini untuk berbagi.
Alhamdulillah, semua akan ada hikmahnya.
ada hikmahnya kita berpisah, dan terpisah.
ada hikmahnya, saat tangan gatal mencari dan membuka kembali profilnya. :D
ada hikmah, saat hati masih gagal menghapus bersih namanya, tanpa meninggalkan tanda dan kesan.
Padahal, bukan baru semalam, kata dan permintaan itu terucap.
Dan bukan setahun dua yang lalu, hal-hal sulit dan aneh itu di lalui,
Dengan rasa sakit yang tersimpan sendiri.
Dikebumikan dengan pujukan-pujukan hati, air mata, doa tanpa henti,harapan tanpa ucap, dan dengan tindakan tak henti-hentinya. Kadang-kadang, kesibukan itu mendamaikan hati. Sedang saat sedang duduk sendiri, kenangan-kenangan itu datang berlari-lari.
semua ada hikmah.
aku selalu mendengar, dan membaca kata seperti ini :
kalau kamu bahagia, saya akan turut bahagia.
semoga kelak kamu berjumpa dengan yang lebih baik,maka saya akan turut bahagia.
kita jadi tertanya, mampukah kita benar- benar bahagia dengan kebahagiaan orang yang pernah kita sayang?
saat melihat dia tersenyum, mampukah hati kita benar-benar jujur dan ikhlas, melepaskan, berlapang dada dan tersenyum melihat dia?
atau itu semua hanya sangkaan dan harapan.
hanya lakonan dan penipuan untuk menenangkan hati?
Allah tahu, hingga kita tak akan pernah tahu, sehingga kita melaluinya.
Dan Alhamdulillah saya telah melaluinya.
Rasa yang aneh, melihat dia kini berbahagia.
Dulu, saya hanya menyangka, kata-kata itu cuma harapan, pemujuk dan penenang hati, dan helah untuk membohongi diri, agar rasa sakit tak terlalu terasa, barangkali,
Saya seolah tahu, bahawa sejujurnya saya cuma berharap akan mampu menumpang berbahagia, namun hakikatnya, bila hal itu berlaku, saya akan merasa sangat sakit dan terluka…
tapi, ajaibnya, bukan itu yang berlaku,
Itu bukan harapan, itu sebenarnya kenyataan.
Rasa aman. Rasa lapang. Rasa bahagia.
Akhirnya, rasa redha.
Allahuakbar. Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. ^_^
Rindu, harapan, dan impian.
Hilang bagai dihembus angin lewat malam itu.
Tanpa air mata. Cuma debar dalam dada.
Saya jadi kagum, bukan kerana melihat dia yang sudah menemukan pengganti,
Tapi saat tiada rasa sakit hati dan sedih yang terlintas dalam hati.
Ajaib.
Allah, Dia sudah bahagia.
Allah, mungkin doa saya sudah termakbul?
Alhamdulillah, rasa yang tersisa, makin pudar.
Mudah-mudahan, akan beransur-ansur hilang.
Walaupun mungkin akan mengambil waktu yang lama.
Kalau pun waktu, tak akan merawat luka, insyaAllah,
Yakin dan percayalah, bahwa ridha dan berlapang dada,
Akan sentiasa menyembuhkan hatimu.
Luka, duka, air mata.
Semuanya akan ada penawarnya, saat kamu yakin DIA menentukan segalanya.
Dan benarlah, tidak ada ketentuanNYA yang tidak baik.
Dan benarlah, bahawa semua kehendakNYA itu memiliki alasan tersendiri.
Terima kasih, Allah. Dan untuk dia, dan kamu yang membaca, semoga bahagia, paling tidak pun, semoga bertemu dengan Ridha dan lapang dada atas ketentuanNYA. aamiin ya ALLAH
Karena yang memiliki dan menyembuhkan hati itu,
Barangkali bukan waktu, bukan manusia, tapi DIA. ALLAH SWT
hapus air mata. Tuhan ada, dan selalu ada, bahkan terkadang saat kita selalu lupa Dia selalu ada..
wassalam..
salam penulis.. Syara^^